Periklanan memiliki peran cukup besar
dalam kehidupan manusia. Tanpa disadari, perkembangan iklan hampir sebanding
dengan perkembangan teknologi dan internet. Iklan konvensional dan iklan zaman
modern sangat besar perbedaannya. Pihak – pihak kreatif dari setiap agensi
periklanan semakin canggih cara berpikirnya dalam menciptakan sebuah iklan yang
tentunya memiliki tujuan utama yaitu memikat perhatian , yang sekaligus menghibur
penontonnya.
Tak hanya itu saja, dalam
menciptakan sebuah iklan, pihak kreatif bertugas untuk menciptakan product
branding dalam benak penontonnya. DImana setiap kali konsumen menonton iklan
tersebut, mereka akan teringat pada produk yang diiklankan didalamnya. Beberapa
brand yang telah sukses dalam merebut product branding yaitu Aqua, Indomie, Odol,
dan masih banyak lagi. Setiap pengiklan berusaha sedemikian rupa untuk
menciptakan iklan yang memasarkan produk klien mereka itu dengan sekreatif
mungkin agar mencuri perhatian pemirsan tersebut.
Namun di sisi lain, sebuah iklan
memiliki tiga fungsi utama yakni untuk menginformasikan, membujuk, dan
mengingatkan. Hal ini memiliki arti bahwa sebuah pengiklan selain hanya
memasarkan produk, mereka tidak boleh lupa dengan unsur-unsur yang harus mereka
masukkan ke dalam iklan tersebut. Karena hal tersebut merupakan hal esensial
paling utama dalam membentuk sebuah iklan. Apabila sebuah iklan tidak memiliki
upaya yang mengandung ketiga unsur tersebut, maka sebuah iklan dianggap gagal.
Seorang pengiklan memiliki beberapa
alasan untuk beriklan, yakni untuk merubah image, mendukung kegiatan
distributor, memberi insentif, menangkal kegiatan pesaing, memperkenalkan
produk baru, menarik kembali konsumen, memberi informasi atau merek,
menciptakan kesadaran akan merek, menarik minat dan perhatian, mendorong &
meningkatkan penjualan, dan membangun loyalitas. Hal yang perlu diiklankan oleh
seorang pengiklan adalah mereka harus mengkomunikasikan sesuatu yang baik,
indah, dan penting perihal produk dan perusahaan.
Terpapar lima tahap dalam membentuk
benak setiap konsumen. Tahap pertama yaitu Unaware
dimana konsumen masih belum sadar terhadap suatu iklan atau produk yang
baru saja diiklankan. Tahap yang kedua adalah Aware, ini merupakan tahap awal dimana seorang konsumen baru saja
sadar akan sebuah iklan yang sedang mengiklankan sesuatu produk baru. Tahap
ketiga adalah tahap Comprehend, ini
merupakan tahap dimana konsumen mencoba untuk memahami sebuah iklan yang
ditontonnya. Tahap keempat adalah tahan Convinced,
pada tahap ini seorang konsumen mulai teryakinkan akan sebuah produk yang
diiklankan tersebut. Konsumen mulai tertarik ingin mencoba produk yang
diiklankan. Tahap kelima adalah tahap Action,
pada tahap ini konsumen terdorong untuk membeli produk tersebut dan
mencobanya secara langsung. Tahap terakhir adalah Keep Sold, ini merupakan tahap dimana seorang konsumen merasa cocok
dan nyaman dengan produk yang diiklankan dan menjadi seorang konsumen loyal.
Periklanan adalah kekuatan yang mendorong dan memacu konsumen ke anak tangga
yang lebih tinggi. Waktu dan competitor adalah kekuatan yang mendorong konsumen
ke anak tangga yang lebih rendah.
Dalam proses pembentukan
kreatifitas, ternyata perlu dibutuhkan tiga hal utama, yaitu Skill berpikir
kreatif, pengetahuan serta motivasi. Skill berpikir kreatif mengandung hal
dimana seorang pengiklan mau berpikir out
of the bos, berbagi ide dan dapat mengkombinasikannya. Hal ini merupakan
hal inti yang paling penting kudu dimiliki oleh seorang pengiklan dalam
menciptakan sebuah iklan. Karena tanpa berpikir kreatif, maka iklan yang
diciptakan akan kurang menarik dan tampaknya akan bersifat mainstream. Juga ternyata tanpa pengetahuan yang luas, seorang
pengiklan tak akan mudah menangkap apa yang akan menangkap perhatian dari
penontonnya. Seorang pengiklan juga
harus mengikuti trend yang sedang berkembang pada masa itu. Dan hal penting
lainnya adalah seorang pengiklan harus tetap termotivasi dan memiliki keinginan
dalam diri mereka untuk menjadi kreatif. Tanpa motivasi yang besar seorang
pengiklan akan susah dan akan menjadi stuck dalam tugasnya untuk beriklan.
Lagipula, seorang pengiklan tidak sepantasnya menganggap sebuah iklan menjadi
tugas yang harus diselesaikan, mereka sebaiknya menganggap itu sebagai sesusatu
yang asik untuk dikerjakan sehingga mereka tidak akan menjadikan hal tersebut
sebagai beban berat.
Periklanan di Indonesia juga sudah sangat berkembang. Tidak sedikit iklan
yang diciptakan telah merebut perhatian dari penontonnya. Hal ini merupakan hal
yang positif sekaligus memotivasi pengiklan – pengiklan amatir untuk terus
berkarya dan berusaha untuk menciptakan iklan yang lebih bagus lagi.