Selasa, 18 Oktober 2016

PERAN DAN MANFAAT IKLAN

Periklanan memiliki peran cukup besar dalam kehidupan manusia. Tanpa disadari, perkembangan iklan hampir sebanding dengan perkembangan teknologi dan internet. Iklan konvensional dan iklan zaman modern sangat besar perbedaannya. Pihak – pihak kreatif dari setiap agensi periklanan semakin canggih cara berpikirnya dalam menciptakan sebuah iklan yang tentunya memiliki tujuan utama yaitu memikat perhatian , yang sekaligus menghibur penontonnya.

Tak hanya itu saja, dalam menciptakan sebuah iklan, pihak kreatif bertugas untuk menciptakan product branding dalam benak penontonnya. DImana setiap kali konsumen menonton iklan tersebut, mereka akan teringat pada produk yang diiklankan didalamnya. Beberapa brand yang telah sukses dalam merebut product branding yaitu Aqua, Indomie, Odol, dan masih banyak lagi. Setiap pengiklan berusaha sedemikian rupa untuk menciptakan iklan yang memasarkan produk klien mereka itu dengan sekreatif mungkin agar mencuri perhatian pemirsan tersebut.




Namun di sisi lain, sebuah iklan memiliki tiga fungsi utama yakni untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan. Hal ini memiliki arti bahwa sebuah pengiklan selain hanya memasarkan produk, mereka tidak boleh lupa dengan unsur-unsur yang harus mereka masukkan ke dalam iklan tersebut. Karena hal tersebut merupakan hal esensial paling utama dalam membentuk sebuah iklan. Apabila sebuah iklan tidak memiliki upaya yang mengandung ketiga unsur tersebut, maka sebuah iklan dianggap gagal.

Seorang pengiklan memiliki beberapa alasan untuk beriklan, yakni untuk merubah image, mendukung kegiatan distributor, memberi insentif, menangkal kegiatan pesaing, memperkenalkan produk baru, menarik kembali konsumen, memberi informasi atau merek, menciptakan kesadaran akan merek, menarik minat dan perhatian, mendorong & meningkatkan penjualan, dan membangun loyalitas. Hal yang perlu diiklankan oleh seorang pengiklan adalah mereka harus mengkomunikasikan sesuatu yang baik, indah, dan penting perihal produk dan perusahaan.

Terpapar lima tahap dalam membentuk benak setiap konsumen. Tahap pertama yaitu Unaware dimana konsumen masih belum sadar terhadap suatu iklan atau produk yang baru saja diiklankan. Tahap yang kedua adalah Aware, ini merupakan tahap awal dimana seorang konsumen baru saja sadar akan sebuah iklan yang sedang mengiklankan sesuatu produk baru. Tahap ketiga adalah tahap Comprehend, ini merupakan tahap dimana konsumen mencoba untuk memahami sebuah iklan yang ditontonnya. Tahap keempat adalah tahan Convinced, pada tahap ini seorang konsumen mulai teryakinkan akan sebuah produk yang diiklankan tersebut. Konsumen mulai tertarik ingin mencoba produk yang diiklankan. Tahap kelima adalah tahap Action, pada tahap ini konsumen terdorong untuk membeli produk tersebut dan mencobanya secara langsung. Tahap terakhir adalah Keep Sold, ini merupakan tahap dimana seorang konsumen merasa cocok dan nyaman dengan produk yang diiklankan dan menjadi seorang konsumen loyal. Periklanan adalah kekuatan yang mendorong dan memacu konsumen ke anak tangga yang lebih tinggi. Waktu dan competitor adalah kekuatan yang mendorong konsumen ke anak tangga yang lebih rendah.



Dalam proses pembentukan kreatifitas, ternyata perlu dibutuhkan tiga hal utama, yaitu Skill berpikir kreatif, pengetahuan serta motivasi. Skill berpikir kreatif mengandung hal dimana seorang pengiklan mau berpikir out of the bos, berbagi ide dan dapat mengkombinasikannya. Hal ini merupakan hal inti yang paling penting kudu dimiliki oleh seorang pengiklan dalam menciptakan sebuah iklan. Karena tanpa berpikir kreatif, maka iklan yang diciptakan akan kurang menarik dan tampaknya akan bersifat mainstream. Juga ternyata tanpa pengetahuan yang luas, seorang pengiklan tak akan mudah menangkap apa yang akan menangkap perhatian dari penontonnya. Seorang pengiklan juga harus mengikuti trend yang sedang berkembang pada masa itu. Dan hal penting lainnya adalah seorang pengiklan harus tetap termotivasi dan memiliki keinginan dalam diri mereka untuk menjadi kreatif. Tanpa motivasi yang besar seorang pengiklan akan susah dan akan menjadi stuck dalam tugasnya untuk beriklan. Lagipula, seorang pengiklan tidak sepantasnya menganggap sebuah iklan menjadi tugas yang harus diselesaikan, mereka sebaiknya menganggap itu sebagai sesusatu yang asik untuk dikerjakan sehingga mereka tidak akan menjadikan hal tersebut sebagai beban berat.




Periklanan di Indonesia juga sudah sangat berkembang. Tidak sedikit iklan yang diciptakan telah merebut perhatian dari penontonnya. Hal ini merupakan hal yang positif sekaligus memotivasi pengiklan – pengiklan amatir untuk terus berkarya dan berusaha untuk menciptakan iklan yang lebih bagus lagi.